Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – LINTAS KOMUNIKASI ALUMNI JERMAN (Linkom Aljer) mengadakan tali silaturami bersama anggota para alumnus. Acara di isi dengan Fokus Group Discussion (FGD) mengenai ”KEMBALI KE UUD ’45 YANG DISAHKAN PADA 18 AGUSTUS 1945“. Bertempat di Restoran Batik Kuring SCBD, Jakarta, Jum’at (2/11/2018)
Acara tersebut di hadiri oleh tiga narasumber yaitu: Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhi Purdijatno (Mantan Menko Polhukam/Mantan KSAL), Mayjen TNI (Purn.) Prijanto (Mantan Wagub DKI Jakarta/Mantan Aster TNI), Batara Hutagalung (Dewan Penasehat Linkom Aljer, dan di moderatory oleh Dr. Eng. Iwan Tutuka Pambudi, juga hadir Deddy A Toekan serta Solehudin Irawan Togubu (Sekjen Linkom Aljer), dan para peserta lebih kurang 70 orang.
Prijanto dalam paparannya mengungkapkan, Pada jaman orde baru, Pancasila dan UUD 1945 dapat dipertahankan sehingga menyebabkan Indonesia kuat, namun memasuki era reformasi berubah, adanya kekuatan asing disinyalir ikut campur tangan dalam mengamandemen UUD 1945
“Bahwa Undang Undang Dasar 1945 telah mengalami perubahan sebanyak empat kali di tahun 1999, 2000, 2001 dan 2002, sehingga sebutannya menjadi UUD 1945 Hasil Amandemen,” ujarnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Laksamana TNI (Purn.) Tedjo Edhi Purdijatno, Mantan Menko Polhukam/Mantan KSAL menilai sebenarnya yang perlu dirubah dalam UUD 1945 hanya pasal yang mengatur tentang masa jabatan presiden, sementara pasal lainnya sudah sesuai dengan nilai dan cita-cita bangsa.
“Hanya Pasal yang mengatur masa jabatan presiden saja yang perlu diubah. Pasal lainnya saya kira tidak perlu,” tuturnya. (Irwan)