Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Bertempat di ruang auditorium PTSP Lantai 2 Kantor Walikota Jakarta Pusat, berlangsung acara Diskusi Kebangsaan dengan tema “Mengukuhkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Membangun Generasi yang Tangguh terhadap Ancaman Terorisme Guna Mewujudkan Pilkada Damai”. Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta, termasuk para pengurus organisasi masyarakat (Ormas), mahasiswa, tokoh agama, dan pemuda. (17/10/2024)
Acara dimulai dengan suasana hikmat, diiringi pembacaan teks Pancasila dan Sumpah Pemuda, yang membawa hadirin meresapi kembali semangat Kongres Pemuda 1928. Wakil Walikota Jakarta Pusat, Chaidir M.Si, yang mewakili Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, membuka kegiatan tersebut secara resmi.
Narasumber Berkompeten dalam Penanaman Nilai-Nilai Pancasila

Diskusi ini menghadirkan para narasumber berkompeten di bidangnya, termasuk Prof. Dr. Ermaya Suradinata SH, MH, MS sebagai Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kompol Agus Isnaini M.Si, perwakilan dari Direktorat Pencegahan Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tidak ketinggalan, KBO Satbinmas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Wardi Jien SH, MM, juga turut memberikan materi terkait penanaman Nilai-Nilai Pancasila.
Dalam paparannya, Prof. Ermaya Suradinata memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. Ia menyampaikan apresiasinya kepada Iptu Wardi Jien dan Kompol Agus Isnaini yang telah menggagas diskusi ini demi mewujudkan Pilkada damai serta menangkal penyebaran faham radikalisme yang kian marak. Ia menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila untuk membangun generasi yang tangguh dan waspada terhadap ancaman ideologi lain yang ingin menggantikan Pancasila.

Menangkal Radikalisme dengan Pemahaman Pancasila
Sebagai narasumber, Kompol Agus Isnaini menjelaskan bahwa terorisme sering kali dimulai dengan menyerang pemimpin atau sistem negara, seperti yang terjadi di negara-negara seperti Irak dan Libya. Ia menekankan bahwa narasi yang digunakan oleh kelompok teroris adalah untuk menyalahkan sistem dan ideologi negara, meskipun sebenarnya masalah keadilan dan kesejahteraan tetap harus menjadi prioritas.

Iptu Wardi Jien dalam diskusinya mengupas Pedoman Penanaman Nilai-Nilai Pancasila (P2NP) dengan teori 1.3.5.12.60 Modul 36 Jam, yang disampaikan secara rinci menggunakan proyektor. Ia menjelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Ia juga menegaskan pentingnya membentuk mentor-mentor baru yang mampu mengajarkan Pancasila di masyarakat.
Wardi Jien menambahkan bahwa pemahaman mendalam tentang Pancasila harus menjadi landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga memaparkan konsep Tri Falaq Tunggalistik, sebuah teori yang menggabungkan 12 nilai Pancasila dengan ilmu tersebut, menghasilkan 60 indeks alat ukur jiwa Pancasila yang sangat relevan bagi kehidupan berbangsa di Indonesia.
Penanaman Nilai Pancasila untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Diskusi kebangsaan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam membangun generasi yang lebih kuat dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme. Penanaman 12 nilai Pancasila di kalangan generasi muda tidak hanya penting untuk membentuk pribadi yang tangguh, tetapi juga untuk menciptakan suasana politik yang damai dan harmonis, khususnya dalam konteks Pilkada.
Pancasila sebagai ideologi negara dan landasan hukum memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan politik di Indonesia. Dengan acara seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (AHD)