Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Basri Baco, SE., MM, pria kelahiran Ujungpandang, 3 Maret 1975. Suami dari Rika Dwi Hapsari, STP. Ayah dari 3 anak. Saat ini sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.
Basri Baco sebagai politisi, sudah mempunyai jam terbang tinggi karena dilihat dari pengalaman organisasinya. Di antaranya pernah menjadi Presiden Mahasiswa Universitas Sahid (1999-2000). Ketua Ikatan Alumni Sahid (2001-2004). Wakasekjend DPP Ampi (2014). Wakasekjend DPP Ormas MKGR (2014). Ketua DPD Ormas MKGR DKI (2016-sekarang), Plt. Ketua Golkar Jakarta Pusat (2018), Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta (2016-sekarang).
Ketua Fraksi Golkar dan Anggota Komisi E
Selaku Ketua Fraksi Golkar, dan anggota Komisi E yang meliputi bidang sosial, pendidikan, kesehatan, olahraga dan pemuda, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana, perpustakaan dan arsip daerah, RSUD dan RSKD, mental dan spiritual. Hal itu membuat Basri Baco sangat peduli dan peka terhadap persoalan masyarakat. Terbukti dengan respon yang cepat terhadap berbagai aspirasi atau keluhan masyarakat yang banyak ditangani dan tuntas serta penuh tanggung jawab.
Selain itu, Basri Baco juga dikenal sebagai pejuang aspirasi pemberdayaan masyarakat. Termasuk juga terus mempromosikan kesetaraan gender dengan memperkuat peran perempuan dalam pembangunan telah menjadi sorotannya. Dengan mendorong kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan, terutama program-program pelatihan dan pengembangan keterampilan, Basri Baco berupaya menciptakan lingkungan yang inklusif dan merata bagi seluruh warga masyarakat umum dan perempuan Jakarta.
Sebagai pemimpin fraksi Golkar, Basri Baco menjunjung tinggi nilai-nilai kekaryaan dan berusaha memberikan kontribusi positif untuk mencapai tujuan pembangunan DKI Jakarta yang lebih baik.
Tanggung jawabnya sebagai anggota legislatif, Bang Basri ini terus berupaya menciptakan kebijakan yang pro rakyat dan berdaya guna untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta. Selain itu, ia dikenal sebagai sosok yang mudah diakses oleh masyarakat, terutama selalu memfasilitasi dialog terbuka untuk mendengarkan segala aspirasi dan masukan dari berbagai lapisan masyarakat.(RHT)