Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Transformasi Digital Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mewujudkan Desa Mandiri. Hal itu merupakan tema dari BIDIKTAMU #4, (Bicara Diklat Tambah Ilmu) yaitu program dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), yang diadakan pada hari Rabu, 17 Juli 2024 di Jakarta.

Acara yang diselenggarakan secara daring ini dibuka dengan Opening Speech oleh Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si., CIGS. (Kepala Pusat Pelatihan ASN- Kemndesa PDTT), menghadirkan Keynote Speech, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd. (Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), dengan moderator oleh Yunda Azrina Azhar, S.Pi (Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Pertama).

Sebagai narasumber, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA. (Deputi Bidang Kajian Kebijakan Inovasi Administrasi Negara-LAN RI) dalam paparannya mengatakan bahwa “Tidak ada desa atau bahkan negara tanpa potensi, Potensi tanpa inovasi pun sia-sia”. Maka menurutnya butuh SDM Masyarakat Desa yang kreatif, berpikiran terbuka dan berani berubah. Karena Masyarakat adalah kunci inovasi dan kemajuan desa.

Ditambahkannya, ada beberapa contoh seperti di Bandung, Desa Wisata Cibunut, yang mana tadinya sampah menjadi masalah. Lalu sampah-sampah plastik kemudian dijadikan barang atau produk yang berguna dan bermanfaat serta bernilai. Dijual dan dipasarkan serta menjadi insipirasi melalui social media sehingga viral menambah ikon sebagai Desa Wisata yang kreatif. Di Semarang pun ada kampung empon-empon. Di Banyumas ada Gerakan Tanam Cabai. Di Sorong – Papua ada Warung Lestari. Banyak lagi contoh daerah dan desa dengan inovasi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Sebagai narasumber kedua, Bupati Purbalingga (Dyah Hayuning, Pratiwi, SE., B.Econ., MM.) yang diwakili oleh Drs. Suroto, M. Si, juga menguatkan tentang Apa Itu Digitalisasi Desa? Karena Desa Digital bukan sekadar desa yang memiliki akses internet, tetapi juga desa yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Desa digital mengintegrasikan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, menciptakan ekosistem yang inovatif dan inklusif. Konsep desa digital merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi prioritas karena dampaknya terhadap perekonomian masyarakat desa.
Kemudian Kepala Desa Punggul – Bali, Kadek Sukarma, S.Kom. sebagai narasumber ketiga, mengatakan ada beberapa langkah yang di ambilnya dalam membangun Desa Digital di desanya, yaitu: potensi desa, membangun infrastruktur dan pelatihan kepada semua SDM, mengimplementasikan aplikasi (SIAK, SIADEK, SI GADIS) yang berorientasi kepada layanan masyarakat seperti KK, KTP dan Akte serta dokumen lainnya yang dibutuhkan oleh Masyarakat.
Implementasi yang saat ini sudah berjalan di Desa Punggul telah berhasil memenuhi 6 Pilar dalam mewujudkan masyarakat cerdas, gaya hidup, lingkungan cerdas, pemerintahan baik, perekonomian maju dan mobilitas baik, serta bagaimana cara mengimplementasikan program dengan baik. (AHD)