Gerakan Kebangkitan Indonesia Ingin Hadirkan Pemimpin Pancasilais

Loading

Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Salah satu pemrakarsa Gerakan Kebangkitan Indonesia, Mayjen TNI (purn) Prijanto mengatakan, bahwa elemennya yang hari ini didirikan merupakan sebagai elemen yang memiliki konsentrasi untuk melahirkan para pemimpin bangsa yang tepat.

“Dalam visi kami yakni mengedukasi dan mengajak pemimpin yang pancasilais,” kata Prijanto dalam sambutannya di kegiatan Deklarasi Gerakan Kebangkitan Indonesia di Ballroom Is Plaza, Pramuka, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).

Namun ia menolak jika gerakannya yang didirikan bersama dengan para tokoh TNI, aktvis dan negarawan tersebut memiliki target Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

“Gerakan ini bukan respon adanya Pilkada dan Pilpres, gerakan ini akan kita gelorakam secara terus menerus untuk mencapai Indonesia yang merdeka, adil dan makmur,” tegasnya.

Baca Juga :   Mengenal Macam Produk Percetakan dan Promosi

Lebih lanjut, Prijanto juga menekankan bahwa menentukan pemimpin dari berbagai level baik dari level bawah hingga pusat menjadi penting. Ia pun mengatakan kemenangan sebuah kelompok terlihat dari sosok pemimpinnya.

“Memilih pemimpin itu penting. Karena segerombolan domba bisa menang dari segerombolan serigala manakala segerombolan domba dipimpin oleh singa, akan tetapi segerombolan serigala dipimpin oleh domba,” katanya.

Kemudian dalam kesempatan yang sama, mantan perwira tinggi TNI, Jenderal TNI (purn) Joko Santoso menambahkan bahwa sosok pemimpin yang ada harus merupakan sosok inspiratif yang pancasilais.

“Kita pemimpin-pemimpin di tiap level yang pancasilais yang mampu menginspirasi bangsa dan rakyat ini, bangkit dan kerja keras. Dalam bergerak kita perlu pemimpin yang pancasilais dan itu utang (sejarah) kita,” kata Djoko.

Baca Juga :   Peluang Usaha Tanaman Minyak Kayu Putih, Sekali Tanam Bisa Panen hingga 10 Tahun

Selanjutnya salah satu targetnya dalam menjalankan roda elemennya itu adalah dengan mendorong rekonstruksi konstitusi. Salah satu wujudnya adalah dengan mengembalikan UUD 1945 yang asli.

“Kita harus mampu melakukan rekonstruksi konstitusi. Kembali ke UUD lama baru (dan) kita sempurnakan, (UU hasil amandemen) ini biangnya (kerusakan),” tegasnya.

Diketahui, deklarasi tersebut dihadiri oleh banyak kalangan, lebih dari 300 orang hadir termasuk beberapa nama besar, diantaranya adalah Hariman Siregar, Tedjo Edhi purdijatno, ‎Mayjen TNI (purn) Sumarno, Jenderal TNI (purn) ‎Joko Santoso, Marzuki Alie, Lieus Sungkarisma, ‎Lili Chodidjah Wahid, ‎Hatta Taliwang, ‎Bastian P Simanjuntak (Presiden Geprindo) dan beberapa tokoh lainnya.

Baca Juga :   MUBES IKST Tahun 2022 Resmi Dibuka

Bahkan hadir pula Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan yang mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut. (redaksikota)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× ada yg bisa kami bantu?..