Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Kenakalan remaja jangan selalu menyalahkan faktor dari lingkungan luar, tapi juga merupakan tanggung jawab dari orang tua terhadap pembinaan, dan pengawasan tumbuh berkembangnya anak dalam kehidupannya di dalam keluarganya masing-masing.
Demikian pendapat tokoh masyarakat Paseban, Dadi menanggapi marak berulang kali tawuran di lingkungan wilayah kelurahan Paseban, dalam bincang-bincang di sela-sela ronda malam (siskamling) bersama yang rutin diadakan di pos RW 03, jalan Salemba Tengah, Paseban, Jakarta Pusat.
“Itu (kenakalan remaja) juga adalah tanggung jawab orang tuanya dalam mendidik dan mengawasi anak-anaknya dong, kita sebagai lingkungan juga ikut mengawasi, jadi semua juga ikut bertanggung jawab”, demikian kata Dadi.
Maka menurut Dadi, agar orang tua yang anak-anaknya yang suka terlibat kenakalan remaja atau tawuran pun di panggil untuk diberi pengarahan oleh RT/RW, Lurah bersama LMK, Bimaspol dan Babinsa serta FKDM, dan unsur lainnya, agar bisa lebih perhatian dan lebih ketat dalam membina anak-anaknya. Dan menjadi contoh bagi orang tua lainnya agar bisa mengikutinya pula dalam menjaga lingkungan dan membesarkan anak-anaknya menjadi generasi yang lebih baik.
Senada dengan pendapat itu, Bimaspol Paseban, Aritonang, pun memberi masukan bahwa kenakalan remaja bisa terjadi salah satunya karena kurangnya sarana bermain yang bisa menjadi saluran hobi dan keminatan anak dalam wilayah RW yang memang tidak atau kurang saat ini. Maka harus jadi perhatian dari para pemangku kebijakan untuk mengatasi hal ini.
“Anak- anak dibuatkan fasilitas ruang dan tempat untuk menyalurkan dan mengembangkan hobby atau keminatannya, sehingga bisa menjadi salah satu program pencegahan terjadinya kenakalan remaja yang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, Stop Kenakalan Remaja !”, tegas Aritonang. (Rid)