PORTAL – Saat ini anggota Dewan Perwakilan Daerah RI yang biasa di singkat DPD RI, sedang memasuki masa reses yang merupakan bagian dari masa persidangan, sebagai masa waktu bagi setiap anggota DPD RI mengadakan kunjungan kerja dalam rangka kegiatan secara langsung untuk menyerap berbagai informasi dan aspirasi masyarakat, yang kemudian akan dirangkum dan dituangkan sebagai acuan kebijakan pada rapat paripurna nanti.
Fahira Idris, SE,MH., sebagai anggota DPD RI periode 2014-2019, ingin memanfaatkan masa reses ini untuk menyerap sebanyak-banyaknya informasi dan aspirasi masyarakat, khususnya di wilayah DKI Jakarta yang merupakan Dapilnya (Daerah Pemilihan-Red). Dan kesemuanya itu sudah terjadwal dalam agendanya yang dimulai dari tanggal 16 Desember 2014 hingga 11 Januari 2015, yang tersusun dan terencana, sehingga diharapkan dapat terlaksana secara efektif dan terarah.
Dalam agenda kunjungan kerja ini, Fahira Idris, yang akrab biasa dipanggil Fahira ini, akan berdiskusi dan membahas denga mengangkat berbagai tema yang sesuai dengan bidang dan tugas serta ruang lingkupnya sebagai anggota DPD RI Komite III, yaitu pendidikan dan agama, serta dalam urusan daerah dan masyarakat yaitu: 1. Pendidikan; 2. Agama; 3. Kebudayaan; 4. Kesehatan; 5. Pariwisata; 6. Pemuda dan olahraga; 7. Kesejahteraan sosial; 8. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 9. Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 10. Ekonomi Kreatif; 11. Administrasi Kependudukan/Pencatatan Sipil; 12. Pengendalian Kependudukan/Keluarga Berencana; dan 13. Perpustakaan.
Sebagai agenda pertamanya, Fahira Idris akan mengadakan tatap muka dan diskusi dengan Dewan Pendidikan Jakarta Selatan untuk membahas berbagai permasalahan dan persoalan pendidikan termasuk pendidikan bagi Anak Usia Dini (PAUD), ditambah dengan masalah Kartu Indonesia Pintar dan kurikulum 2013 yang masih kotroversi hingga saat ini. Rencananya kegiatan tersebut melibatkan 100 orang guru dan berbagai unsur tokoh masyarakat dan lsm serta organisasi kemasyarakatan (civil society), sesuai dengan standar pelaksanaan reses bagi tiap anggota dewan.
Selanjutnya Fahira, yang juga dikenal sebagai seorang aktivis ini, akan pula mengangkat persoalan-persoalan yang spesifik, yaitu berkaitan dengan UMP, KIS, KKS, Ekonomi Kreatif, CSR, Seni dan Kebudayaan Betawi, Miras/Minol.