Jakarta, Gubernur DKI Anies Baswedan berbicara tentang APBD dan reuni alumni 212. Wagub Sandiaga Uno menjelaskan tentang kebijakannya menutup tirai ruang tamu Balai Kota.
Senin, 27 November 2017 (Hari ke-42)
# Anies berterima kasih kepada masyarakat karena ikut kritis dalam mengawasi penggunaan APBD DKI 2018. Menurut Anies, hal tersebut sangat membantunya untuk memperbaiki rancangan anggaran dari tahun sebelumnya. Anies mengungkapkan, komentar masyarakat yang ikut melihat dan mengkritisi rancangan APBD 2018 yang disusunnya akan menjadi masukan baginya. Ia pun berharap pihaknya bisa menyusun APBD dengan lebih baik lagi pada tahun yang akan datang.
# Anies menyatakan, ia tidak ikut campur kegiatan reuni 212 yang dikabarkan akan digelar di Monas, Jakarta, pada 2 Desember 2017. Dia mengaku tidak mengurusi agenda tersebut. Acara reuni menyambut setahun Aksi Bela Islam terkait kasus penodaan agama itu diadakan oleh Presidium Alumni 212. Terkait masalah perizinan, Polda Metro Jaya menyerahkan sepenuhnya kegiatan itu kepada Pemprov DKI.
# Sandiaga menjelaskan mengapa jendela ruang tamu Balai Kota DKI ditutup dengan tirai putih. Dia mengatakan, tirai tersebut digunakan untuk mengurangi backlight ketika sedang mengambil foto. Menurut dia, selain karena untuk membuat pencahayaan lebih bagus, tirai juga dimaksudkan agar setiap acara yang diadakan Pemprov DKI bisa lebih terfokus.
Oleh karena itu, kebijakan menutup tirai itu bukan berarti pihaknya menjadi tertutup terhadap media atau masyarakat yang ingin mengadukan permasalahan ke Balai Kota DKI.
# Anies menyempatkan diri meninjau Pintu Air Pasar Ikan di Jakarta Utara untuk memastikan kesiapan rumah pompa di sana dalam menghadapi musim hujan. Selama seharian, Ibu Kota memang diguyur hujan. Dari hasil peninjauan itu, Anies menilai kondisi rumah pompa di Pintu Air Pasar Ikan cukup baik dan tidak ada masalah yang berarti selain sampah di area kolam yang perlu dibersihkan.
Selain meninjau Pintu Air Pasar Ikan, Anies juga menyempatkan diri meninjau langsung pengerjaan gorong-gorong di Jembatan Lima, Jakarta Barat. (republika).