Oleh : Ahmad Rifai
Kaum milenial saat ini dinilai memiliki peran penting dalam proses penguatan demokrasi. Hal ini dikarenakan lebih dari setengah keseluruhan jumlah masyarakat Indonesia merupakan kaum milenial.
Generasi milenial dianggap sebagai bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia, generasi ini lahir di era teknologi dan internet mulai berkembang pesat. Para milenial ini lah yang menjadi harapan untuk masa sekarang dan masa depan dalam membangun Indonesia.
Peran Milenial sangat dibutuhkan sebagai agent of change dalam berbagai hal, seperti salah satunya ialah politik. Namun, jika diperhatikan pada saat ini minat milenial terhadap politik mulai berkurang.
Hal ini karena banyak orang memandang “politik” cenderung dengan perebutan kekuasaan dan melihat politik sebagai sebuah lingkaran setan. Perspektif seperti inilah yang perlu diubah oleh para milenial dan memutus lingkaran setan tersebut.
Generasi milenial menjadi topik perbincangan yang cukup hangat di berbagai kalangan terutama dalam peranya di dunia politik.
Generasi milenial adalah generasi muda mulai yang berumur antara 17-37 tahun. Mengutip hasil sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020. “Jumlah generasi milenial secara nasional mencapai 69,38 juta jiwa atau sekitar 25,87 persen dari populasi Indonesia.
Memperhatikan jumlah tersebut, posisi milenial saat ini menjadi bagian utama yang akan menentukan kondisi kehidupan berpolitik yang beradab di masa kini dan masa yang akan datang. “Artinya, generasi milenial adalah bagian dari penentu kemajuan dan keberhasilan demokrasi, baik ditingkat daerah maupun nasional, olehnya itu kewajiban kita sebagai kaum milenial adalah pemegang kendali dunia politik untuk mendorong perwujudan demokrasi.
“Kaum milenial dituntut untuk bersikap aktif membantu pemerintah dalam memberikan masukan dan mengkritisi kebijakan pemerintah. Kerja-kerja KOLABORASI diperlukan untuk kemajuan bangsa agar bisa mengejar bangsa dan negara lain yang telah maju.
Jangan hanya berdiam diri, namun berpikirlah kritis untuk ikut serta menjaga kondusifitas daerah,” pesanya. Peran Generasi Milenial adalah Mewujudkan Politik yang Berkeadaban.
“Politik yang beradab dan beretika adalah politik yang ketika telah meraih kekuasaan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
“Parameter atau ukuran memilih pemimpin yang ideal adalah bukan dari amplop yang dibagikan, Namun karena visi misi yang diusungnya,”.
Proses demokrasi perlu dibenahi karena demokrasi kelewat batas yang menjadi masalah di negeri kita. “Maka generasi milenial harus dapat merubah haluan tersebut menjadi demokrasi Kolaborasi yang berkesinambungan.
Ahmad Rifai (Pemuda Poso Mahasiswa Pascasarjana IPB University)