Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Ada wacana untuk membuat “Pokok-Pokok Pikiran untuk Sistem Perekonomian Nasional Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”, yang akan disusun bersama untuk menjadi rekomendasi kepada Pemerintah. Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Gerakan Kebangkitan Indonesia (GKI) dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), di kantor pusat HIPMI, bilangan Jakarta. (18/02/2020).
Ide ini berangkat dari kegelisahan para Senior di GKI, yang menganggap dan bahkan sudah melalui kajian mendalam yang berkesimpulan bahwa ada masalah dalam sistem perekonomian bangsa Indonesia sejak reformasi dan perubahan atau amandemen UUD 1945 yang sudah 4 kali, pada kurun waktu tahun 1999-2002 lalu, yang hingga ini masih berpolemik pada latar, proses perubahan dan statusnya.
Dan itu yang membuat Mayjen TNI (Purn) Prijanto beserta Ir. Ibnu Tadji berinisiatif untuk melakukan pendekatan dengan HIPMI sebagai wakil golongan pengusaha muda agar mau kerja sama dengan GKI untuk menyusun Sistem Perekonomian Nasional yang Berdasarkan Pancasila dan Konstitusi UUD 1945. “Karena itu sangat penting, karena akan berkaitan dengan peraturan perundang-undangan dan masa depan daripada bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini”, kata Prijanto.
Ditambah lagi dari M. Hatta Taliwang, yang mengatakan bahwa dalam pertarungan ekonomi melawan sistem transnasional ideologi kapitalisme/liberalisme yang nyata-nyata bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, maka Indonesia perlu mempersenjatai diri, yang salah satunya berupa Undang-Undang Sistem Perekonomian Nasional yang merupakan penjabaran atau ejawantah dari Pembukaan dan isi UUD 1945. “Maka kita dorong HIPMI bisa sebagai lokomotif (penggerak/pejuang) untuk dapat melahirkan Sistem Perekonomian Nasional sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945”, harap Hatta Taliwang.
Ketua Umum HIPMI, Mardani H. Maming beserta Sekjen, Bagas Adhadirgha dan Teddy R. Bachtiar, Ketua HIPMI, menyambut gembira atas kedatangan para senior dari GKI yang sudah mau memberikan pencerahan dan harapan tentang bagaimana persoalan dan solusi untuk perkonomian nasional yang saat ini menurutnya semakin jauh dari cita-cita Indonesia merdeka, adil, makmur dan sejahtera.
Maka, selanjutnya HIPMI akan segera menindaklanjuti ajakn dan wacana dari GKI ini, dan mengenai masalah teknis akan dibahas kemudian.
Lalu momentum acara ini di tutup dengan pemberian buku “Bangkit Bergerak Berubah atau Punah” dan “Mengapa Kita harus Kembali Ke UUD 1945” oleh Mantan Panglima TNI, Jend. TNI (Purn) Djoko Santoso kepada Ketua Umum HIPMI, Mardani H. Maming, dan kemudian photo bersama.
Rombongan GKI yang datang, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, Bambang Wiwoho, Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Mayjen TNI (Purn) Prijanto, Hatta Taliwang, Dokter Zulkifli, dan Nur Ridwan (Ketua Umum BINA BANGUN BANGSA).(***)