Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dengan anugrah besar karena posisi strategis yang berada di jalur perdagangan dan perairan dunia. Letaknya yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia menjadikan Indonesia sebagai poros maritim yang sangat vital. Dalam konteks ini, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang maritim menjadi sangat penting untuk memperkuat posisi bangsa di kancah global.
Kebutuhan Pelaut Berkualitas
Namun, sayangnya hingga kini, Palu belum memiliki institusi pendidikan pelayaran memadai yang mampu menyiapkan generasi pelaut dan tenaga profesional maritim yang kompeten. Padahal, data nasional menunjukkan kebutuhan pelaut Indonesia yang berkualitas terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri pelayaran dan transportasi laut nasional maupun global.
Potensi Besar Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah memiliki garis pantai yang panjang dan posisi strategis sebagai jalur perdagangan laut di Indonesia tengah. Pelabuhan Pantoloan dan Pelabuhan Wani yang baru saja diresmikan kembali setelah rehabilitasi menjadi bukti nyata potensi maritim yang sangat besar. Sayangnya, hingga kini fasilitas pendidikan pelayaran negeri di wilayah ini belum tersedia secara memadai. Padahal, kebutuhan akan SDM maritim yang terampil terus meningkat seiring perkembangan industri kelautan dan pelayaran nasional.
Landasan Hukum yang Kuat
Pendirian Sekolah Pelayaran Negeri di Palu sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 yang menegaskan pentingnya pendidikan kejuruan sebagai upaya menyiapkan tenaga kerja profesional. Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 dan Nomor 19 Tahun 2005 memperkuat standar penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri.
Misi dan Manfaat Strategis
Tujuan utama pendirian Sekolah Pelayaran ini adalah meningkatkan kualitas SDM maritim yang kompeten dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Selain mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, sekolah ini juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan industri pendukung.
Lebih jauh lagi, keberadaan Sekolah Pelayaran akan membantu mengurangi ketergantungan Indonesia pada tenaga kerja asing di sektor pelayaran. Mengingat Indonesia adalah salah satu pemasok pelaut terbesar di dunia, namun masih kalah bersaing dengan negara tetangga seperti Filipina, upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pelaut nasional harus menjadi prioritas.
Mendorong Kota Palu Jadi Pusat Pendidikan Maritim Nasional
Sekolah Pelayaran Negeri di Palu harus dirancang dengan fasilitas modern seperti simulator navigasi, laboratorium maritim, dan kapal latih. Kurikulum yang diadaptasi dari standar internasional, khususnya International Maritime Organization (IMO), wajib diterapkan agar lulusan benar-benar siap menghadapi tantangan global.
Dengan potensi ekonomi maritim Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp 20 ribu triliun per tahun, pengembangan pendidikan pelayaran di daerah seperti Kota Palu bukan hanya investasi pendidikan, tapi juga investasi strategis bagi masa depan bangsa.
Pendirian Sekolah Pelayaran Negeri di Kota Palu bukan sekadar memenuhi kebutuhan lokal, melainkan langkah strategis nasional dalam membangun sumber daya manusia unggul dan mandiri di sektor maritim. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi untuk mewujudkan harapan ini demi kemajuan Indonesia sebagai bangsa maritim yang sejati. (IWN)