![]()
BINABANGUNBANGSA.com – Sejumlah daerah di Sulawesi Tengah terancam mengalami krisis fiskal pada 2026, menyusul anjloknya transfer keuangan dari pemerintah pusat dan tingginya belanja perjalanan dinas yang dinilai boros secara struktural.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Tadulako (Untad) Prof. Mohamad Ahlis Djirimu, SE., DEA., Ph.D mengatakan Kementerian Keuangan mencatat dana mengendap di Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) nasional mencapai Rp233,11 triliun per Agustus 2025. Di Sulteng sendiri, dana idle diperkirakan mencapai Rp800 miliar yang belum dibelanjakan menjelang akhir tahun.
“Idle money ini ibarat darah yang berhenti mengalir. Kalau dibelanjakan tepat, setara 729 ribu kilogram beras, 2,2 juta beasiswa SD, atau gaji 9.400 guru,” kata Prof. Ahlis, seperti yang dilansir dari Radar Sulteng.
Kondisi ini menjadi salah satu alasan pemerintah pusat berpotensi memangkas Rp783,4 miliar dana transfer ke Sulteng pada 2026. Dalam rancangan Transfer ke Daerah (TKD) 2026, alokasi untuk Sulteng hanya Rp1,86 triliun—turun 32,12 persen dibanding Rp2,74 triliun pada 2025. (Red)
Balai Bahasa Sulteng Gelar Forum Konsultasi Publik Untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Semangat Kepemudaan dan Pengabdian: Pengurus IKPMST 2025–2026 Resmi Dikukuhkan di Kota Bandung
Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2025, Prijanto: Membangun Karakter, Meneguhkan Jati Diri Bangsa