Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui program Kemenkeu Satu terus mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui beragam kegiatan, seperti bimbingan teknis dan pemberdayaan desa devisa.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar, mengungkapkan bahwa program UMKM Kemenkeu Satu merupakan kegiatan pemberdayaan UMKM yang dilaksanakan secara sinergi oleh seluruh unit di lingkungan Kementerian Keuangan serta dapat berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pihak lainnya.
“Tujuan dari program ini adalah membentuk program dan UMKM binaan dengan menghasilkan UMKM binaan yang siap naik kelas,” ujar Encep.
Dalam mendukung UMKM berorientasi ekspor, Bea Cukai melalui Kemenkeu Satu Sulawesi Selatan (Sulsel) berkolaborasi dengan Kantor Wilayah 07 PT BNI Unit XPORA Makassar melaksanakan bimbingan teknis kelas asistensi. Dihadiri oleh UMKM binaan Kemenkeu Satu Sulsel yang sudah berorientasi ekspor, kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Diklat Keuangan Makassar pada Rabu (26/06).
Upaya pemberdayaan UMKM juga dilaksanakan oleh Bea Cukai dalam Kemenkeu Satu Jawa Timur (Jatim) bekerja sama dengan Lembaga Penjamin Ekspor Indonesia (LPEI) dan Disperindag Provinsi Jawa Timur. Program pemberdayaan UMKM diimplementasikan melalui peresmian Desa Devisa Kakao di Mojokerto, pada Jumat (28/06).
Encep mengungkapkan bahwa program Desa Devisa merupakan program pendampingan yang diinisiasi oleh LPEI/Indonesia Eximbank berbasis berbasis community development. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa.
“Program dukungan terhadap UMKM diharapkan dapat menciptakan peningkatan kesejahteraan bagi pelaku UMKM dan UMKM dapat turut andil menjadi bagian dalam rantai pasokan ekspor global yang dilaksanakan secara berkesinambungan,” pungkas Encep.